5 Pelajaran dari Kesuksesan Real Madrid di Liga Champions 2024 Real Madrid dinobatkan sebagai juara Liga Champions musim 2023/2024. Kesuksesan ini diraih setelah mereka mengalahkan Borussia Dortmund dengan skor 2-0 pada laga final, Minggu (2/6/2024) dini hari WIB.

5 Pelajaran dari Kesuksesan Real Madrid di Liga Champions 2024

Pada laga final yang digelar di Wembley, London tersebut, Real Madrid sebenarnya nyaris tertekan di sepanjang babak pertama dan awal-awal babak kedua.

Berkat hasil ini, Real Madrid sukses mengangkat trofi Liga Champions untuk yang ke-15 kalinya, atau trofi keenam dalam satu dekade terakhir.

La Decimoquinta Real Madrid

Pasalnya, ini adalah trofi si kuping besar ke-15 yang berhasil mereka angkat sepanjang sejarah klub.

Pada final Liga Champions 2014 lalu, Real Madrid mengangkat slogan La Decima. Real Madrid yang saat itu juga dilatih oleh Carlo Ancelotti akhirnya berhasil meraih trofi ke-10 mereka dengan menumbangkan Atletico Madrid.

Kado Pensiun yang Indah dari Toni Kroos

Gelar juara Liga Champions ini juga menjadi kado yang sangat spesial bagi Toni Kroos. Pasalnya, dia memutuskan untuk pensiun setelah membela Jerman di Euro 2024 mendatang.

Artinya, laga di Wembley nanti adalah laga terakhir Kroos berseragam Real Madrid. Dia pun mengakhiri karirnya dengan gemilang lewat sebuah assist untuk gol pembuka yang dicetak Carvajal.

Kroos pun menggenapi prestasinya bersama Real Madrid dengan meraih double winners musim ini, Sepanjang 10 tahun memperkuat Los Blancos, Kroos tercatat sudah memberikan empat trofi La Liga, satu Copa del Rey, hingga lima Liga Champions.

Selain itu, masih ada tiga trofi juara Piala Super Eropa, lima kali juara Piala Dunia Antarklub, dan empat kali juara Supercopa de Espana.

Final Dejavu Tahun 2022

Pada pertandingan ini, Borussia Dortmund sebenarnya bermain lebih agresif pada babak pertama. Mereka juga menciptakan banyak peluang berbahaya. Namun, mereka kesulitan menaklukkan Thibaut Courtois.

Real Madrid berusaha untuk tidak terlalu panik dengan situasi ini. Pada babak kedua, mereka perlahan meningkatkan agresivitasnya hingga akhirnya bisa mencetak gol. Sejak saat itu, jalannya pertandingan berubah.

Namun, kiper asal Belgia tampil solid di bawah mistar dengan melakukan sembilan kali penyelamatan.

Real Madrid akhirnya berhasil mengunci kemenangan berkat gol Vinicius Junior di babak kedua. Kini, cerita yang hampir sama terulang kembali di Wembley. Bedanya, tim yang kini merasakan pahitnya adalah Dortmund.

Real Madrid Tak Terkalahkan di Final

Secara keseluruhan, final musim ini merupakan final ke-18 Real Madrid di Piala/Liga Champions. Dalam 18 final tersebut, Los Blancos menang 15 kali dan hanya kalah tiga kali.

Tiga kekalahan di final itu semuanya diderita Madrid di era Piala Champions. Mereka menjadi runner-up sebanyak tiga kali pada tahun 1962, 1964 dan 1981.

Pembuktian dari Thibaut Courtois

Kiper asal Belgia tersebut menjadi pahlawan kemenangan Real Madrid dengan serangkaian penyelamatan krusialnya.

Musim ini sebenarnya tidak berjalan dengan baik bagi Courtois. Dia harus menghabiskan hampir semusim di meja perawatan karena cedera. Di sisi lain, Andriy Lunin yang dipercaya sebagai pemain pengganti justru tampil apik.

Jasa besar Lunin mengantarkan Real Madrid ke final membuat kiper asal Ukraina tersebut diunggulkan tampil di final. Sayangnya, dia sakit menjelang pertandingan. Courtois pun bermain sejak awal.

Penampilan Courtois ini juga menjadi bukti bahwa keputusan Belgia untuk tidak membawanya ke Euro 2024 bisa jadi sebuah kesalahan besar.

Ya, pelatih Belgia, Domenico Tedesco memutuskan untuk tidak memasukkan nama Courtois dalam skuatnya yang akan berlaga di Euro 2024 karena sang kiper tidak banyak bermain di musim i