Beberapa ribu Masyarakat Israel Tunjukkan Rasa, Protes Pemerintah Benjamin Netanyahu. Beberapa ribu masyarakat Israel pada Sabtu, 20 Januari 2024, berunjuk rasa di Ibu Kota Tel Aviv untuk protes pemerintah Pertama Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Pengunjuk rasa mendakwa Netanyahu salah urus keamanan negara dan mengatakan supaya diadakan pemilu.

Demonstrasi anti-pemerintah itu cukup mengagetkan yang menuntut juga supaya dilaksanakan gencatan senjata. Pemecahan politik dikesampingkan saat masyarakat Israel berpadu memberikan dukungan militer dan bagian keluarga yang meninggal atau jadi tawanan Hamas. Namun, perang di Gaza yang telah berjalan sepanjang 4 bulan, ada ajakan supaya dilaksanakan penggantian kepimpinan di Israel. Tidak ada tanda-tanda jika posisi Netanyahu terancam.

Jumlah pengunjuk rasa pada Sabtu, 20 Januari 2024, di alun-alun Kota Tel Aviv, semakin sedikit dibandingkan demonstrasi tahun kemarin. Pengunjuk rasa bawa drum sekalian mengumandangkan kekhawatiran mereka. Ada juga pengunjuk rasa yang turun ke jalan sekalian melambaikan bendera Israel.

Pemerintahan sudah meremehkan kami pada 7 Oktober 2023 dan semenjak itu terus meremehkan kami sehari-harinya. Kami ialah mereka yang diselamatkan dari tepian utara dan selatan, keluarga korban, beberapa tawanan dan tentara cadangan. Kekuasaan pada tangan kita untuk mengganti dan membenahi. Pemeritahan saat ini harus pulang, saat ini!,” kata Noam Alon, yang abangnya yang seorang tentara, meninggal saat coba bersihkan sebuah kota di Israel dari barisan Hamas.

Walaupun pemecahan ada di kelompok anggota cabinet di periode peperangan, Netanyahu memiliki komitmen untuk selalu berkuasa. Beberapa pimpinan oposisi di Negeri Bintang Daud tawarkan sebuah pemerintah persatuan yang tidak dipegang Netanyahu. Namun, tidak ada cara riil berkaitan ini.

Beberapa ribu Masyarakat Israel Tunjukkan Rasa, Protes Pemerintah Benjamin Netanyahu

Beberapa ribu Masyarakat Israel Tunjukkan Rasa, Protes Pemerintah Benjamin Netanyahu

Israel terus-menerus memperlancar gempuran udara dan darat di Lajur Gaza semenjak Hamas serang Israel yang di-claim tewaskan 1.200 orang. Media massa Haaretz ungkap pada realitanya beberapa helikopter dan tank-tank militer Israel sudah tewaskan 1.139 tentara dan masyarakat sipilnya sendiri yang di-claim Israel di bunuh oleh barisan Hamas.

Kewenangan kesehatan Palestina menulis minimal 24.762 masyarakat Palestina meninggal, yang beberapa wanita dan beberapa anak. Sekitar 62.108 orang beberapa luka. Gempuran Israel sudah membuat 85 % masyarakat Gaza kehilangan tempat ada di tengah minimnya bahan makanan, air bersih dan beberapa obat. PBB menulis sekitaran 60 % infrastruktur di Lajur Gaza rusak atau remuk.