Viral Bea Cukai Musnahkan Kiriman Properti Film yang Dikirain! Seorang content creator Ibrahim Jo alias ArtodiPro, mengatakan bahwa produk pesanannya yang merupakan properti film dimusnahkan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) tanpa sepengetahuannya. Keluhan yang ia sampaikan itu kini viral di media sosial.


Dilansir detikcom, Senin (15/7/2024), dalam video yang awalnya diunggah di TikTok dan disebarkan di X, Ibrahim Jo mengatakan produk yang dipesannya tiba dalam kondisi tidak utuh karena sebagian dimusnahkan oleh pihak Bea Cukai. Namun, yang membuatnya bingung adalah ia diminta untuk membayar cukai barang tersebut.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa produk tersebut adalah properti film yang berbentuk seperti rokok, yaitu Honeyrose. Produk tersebut dikirim dari London, Inggris, dalam rangka kerja sama.

Ia juga menyebutkan bahwa produk yang dikirim berjumlah 10 bungkus dengan harga satuan 40 euro atau sekitar Rp 700 ribu sehingga total nilai paket ini mencapai Rp 7,5 juta. Saat proses pengiriman, ia mengaku diminta untuk membayar cukai sekitar Rp 756 ribu atau 10% dari nilai barang.

Viral Bea Cukai Musnahkan Kiriman Properti Film yang Dikirain!

Ibrahim Jo kemudian membayar cukai tersebut. Namun, yang mengejutkannya, paket tersebut tiba hanya dalam 2 bungkus.

Ia mengatakan bahwa produk tersebut dimusnahkan tanpa ada konfirmasi terlebih dahulu dari pihak Bea Cukai.

Sementara itu, Kepala Seksi Humas Bea Cukai Sudiro mengatakan pihaknya masih mendiskusikan hal tersebut. Sehingga, ia belum bisa memberikan keterangan secara jelas.

“Kami sedang membahasnya. Nanti kalau sudah ada penjelasan akan saya sampaikan,” kata Sudiro.

ada tiga isu terkait Bea Cukai di bulan pertama tahun 2024 yang menjadi viral. Mulai dari pembelian sepatu olahraga impor yang ditagih pajaknya sebesar Rp 31 juta, alat belajar siswa SLB yang ditagih ratusan juta rupiah, hingga mainan untuk review influencer yang ditahan.

Selain itu, pada bulan Mei lalu juga sempat viral mengenai keluhan pembayaran 30% dari harga pengiriman peti mati.

Ia memilih untuk tidak menebusnya karena pajak yang harus dibayarkan lebih mahal dari harga tas tersebut.