Tentang Secret Service dan Insiden Penembakan Donald Trump Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump ditembak ketika sedang berkampanye di Pennsylvania. Pelaku penembakan terhadap Trump ditembak mati oleh Secret Service atau pasukan pengamanan Presiden.
Dalam insiden ini, satu orang peserta kampanye Trump tewas dan dua orang penonton mengalami luka serius. Pihak Secret Service menyatakan telah menembak mati tersangka pelaku penembakan Trump dari posisi yang tinggi di luar area kampanye.

Secret Service tidak hanya memberikan pengamanan untuk Trump. Lalu apa saja tugas dari Secret Service?

Pada 1867, Secret Servive bertugas melacak pihak-pihak yang melakukan kecurangan terhadap pemerintah. Pada tahun 1882, Kongres AS memutuskan bahwa Secret Service merupakan organisasi yang berbeda dengan Kementerian Keuangan.

Tentang Secret Service dan Insiden Penembakan Donald Trump

Secret Service kemudian menjadi pengawal Presiden AS Grover Cleveland secara informal pada tahun 1894. Kemudian pada tahun 1901, Kongres AS meminta Secret Service untuk mengawal presiden setelah pembunuhan Presiden AS saat itu, William Mc Kinley.

Pada tahun 1902, Secret Service mulai bertanggung jawab penuh untuk mengawal Presiden AS. Namun saat itu hanya 2 orang yang ditugaskan penuh untuk menjaga Gedung Putih.

Kemudian, Secret Service mulai mengawal Presiden AS terpilih pada tahun 1908. Dan, pada tahun 1913, Kongres AS memberikan kewenangan penuh kepada Secret Service untuk mengawal Presiden dan Presiden terpilih.

Tugas Secret Service ditambah pada tahun 1962 oleh Kongres AS, yaitu mengawal Wakil Presiden dan Wakil Presiden terpilih. Selain itu, mantan Presiden juga mendapat perlindungan untuk jangka waktu tertentu.

Setahun kemudian atau pada tahun 1963, Presiden AS John F Kennedy dibunuh di Dallas, Texas. Setelah kejadian tersebut, Kongres membuat aturan untuk memberikan pengawalan kepada istri dan putri bungsu mendiang Kennedy selama 2 tahun.

Tugas Secret Service ditambahkan setelah pembunuhan kandidat Presiden AS dan senator, Robert F Kennedy. Akhirnya, Secret Service juga diminta untuk mengawal para calon presiden.

Kemudian pada 1 Maret 2003, Secret Service yang semula berada di bawah Kementerian Keuangan dipindahkan ke Kementerian Keamanan Dalam Negeri. Secret Service memiliki dua tugas, yaitu mengawal para pemimpin negara serta keuangan dan infrastruktur vital AS.

Percobaan Pembunuhan Trump

Penembak calon presiden dari Partai Republik Donald Trump ditembak mati oleh Dinas Rahasia AS. Kasus ini diselidiki sebagai percobaan pembunuhan.

Penonton dan pria bersenjata itu tewas setelah menembaki rapat umum Trump. Jaksa wilayah mengatakan bahwa Trump baik-baik saja setelah dievakuasi oleh Secret Service.

Menurut aparat penegak hukum, insiden tersebut sedang diselidiki sebagai kemungkinan percobaan pembunuhan. Beberapa sumber penegak hukum menyebut pelaku sebagai penembak jitu, meskipun rincian lebih lanjut mengenai hal tersebut masih belum jelas.

Berdasarkan investigasi FBI, pelaku diidentifikasi sebagai Thomas Matthew Crooks dari Pennsylvania. Thomas Matthew Crooks berusia 20 tahun.

Pengamanan untuk Trump Diperkuat

Perlindungan terhadap mantan Trump diperkuat baru-baru ini. Berdasarkan apa yang disampaikan sumber kepada CNN, pengamanan Secret Service untuk Trump diperkuat setelah insiden penembakan saat kampanye.

Trump sendiri pertama kali mendapat pengamanan Secret Service pada November 2015. Pada rapat umum Sabtu (13/7) kemarin, pelaku penembakan ditembak mati oleh Secret Service.

Pengamanan Secret Service tersebut disorot sejumlah pihak. Polisi Negara Bagian Letnan Kolonel Bivens menyerahkan kepada Secret Service soal ada tidaknya kesulitan mengidentifikasi bahaya di lokasi kejadian.

Sementara itu, Secret Service tidak hadir dalam sesi konferensi pers Sabtu malam terkait penembakan terhadap Trump. Setelah penembakan terjadi, Ketua Komite Pengawasan James Comer mengatakan bahwa ia menghubungi Secret Service untuk melakukan briefing dan meminta Direktur Kimberly Cheatle untuk hadir dalam dengar pendapat tersebut.